Pengertian Manajemen
Definisi
Manajemen
Istilah manajemen
memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen adl penggunaan
sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai
tipe organisasi profit maupun non profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket
dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One or more managers
individually and collectively setting and achieving goals by exercising related
functions (planning organizing staffing leading and controlling)
and coordinating various resources (information materials money and
people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen
merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun bersama-sama menyusun
dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan
pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan
mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).
Manajer
sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5) merupakan people who are
allocate and oversee the use of resources jadi merupakan orang yg mengatur
dan mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis
dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of administering
and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to achieve
the goals of the organization.” Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber
daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut
Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen merupakan
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung
arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain utk melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlukan.
Manajemen
Sebagai Ilmu Dan Seni
Manajemen
itu perpaduan antara ilmu dan seni
Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai
perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari
perpaduan antara ilmu dan seni.
Manajemen
sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan
diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara memerintahkan
pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada
umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni,
bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.Seni
dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah
dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda
melakukannya, yaitu : planning, organizing, directing dan monitoring. Sehingga
manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan
prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang
manajer mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan
keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja
pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dalam
kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen
yang diterima secara universal. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul
The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry
Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary
Parker Follet pun mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai
tujuan organisasinya harus melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan
berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti
itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam
kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua
orang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Manajemen sebagai ilmu pengetahuan
(management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana
mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
2.
Manajemen sebagai suatu sistem
(management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa
komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian
rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3.
Manajemen sebagai suatu fungsi
(management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan
dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan
tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
4.
Manajemen sebagai suatu proses
(management as a process) adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber
yang tersedia.
5.
Manajemen sebagai suatu profesi
(management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian
tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang
hukum.
6.
Manajemen sebagai kumpulan orang
(management as people / group of people) adalah suatu istilah yang dipakai
dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi antara
lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan
bawah.
Daftar Pustaka
Manajemen dan Manajer
Tingkatan
Manajemen
1.
Manajer pada tingkat tertinggi
hirarki organisasi , seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut
berada pada tingkat perencanaan strategis. Bertanggung jawab atas pengelolaan
organisasi secara keseluruhan. Menetaplan arah kebijaksanaan, membuat rencana
dan sasaran jangka panjang, merumuskan strategi, menyusun prosedur operasional
organisasi secara umum, serta menetapkan pedoman interaksi organisasi dengan
lingkungannya. Jadi, manajer tingkat atas memerlukan informasi berupa ringkasan
dari seluruh transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Informasi
dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, yang penting berupa informasi
global dari seluruh transaksi yang terjadi.
2.
Manajer tingkat menengah mencakup
manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi, berada pada tingkat pengendalian
manajemen. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi berdasarkan
departementalisasi, wilayah, produk atau divisi. Merumuskan rencana dan sasaran
operasional jangka menengah, merumuskan strategi, menyusun prosedur, melakukan
pengendalian dan membuat keputusan operasional berdasarkan lingkup tanggung
jawabnya. Jadi, manajer tingkat menengah memerlukan informasi berdasarkan
divisinya. Khusus untuk departemen persedian barang, majer membutuhkan
informasi rinci tentang produk yang laris, sehingga dapat dibuat perencanaan
yang matang untuk menjamin persedian produk tersebut.
3.
Manajer tingkat bawah, mencakup
kepala departemen, supervisor, pimpinan proyek, berada pada manajen tingkat
pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana dan
sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek berdasarkan arah
kebijakan, prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta mengendalikan
transaksi harian. Jadi manajer tingkat ini membutuhkan informasi rinci dari
pergerakan setiap transaksi agar dapat melakukan control terhadap proses
tersebut.
Fungsi Manajemen
Fungsi
manajemen dapat diartikan sebagai tugas karakteristik yang harus dilakukan oleh
manajer dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan, atau dapat dikatakan
pula, fungsi manajemen adalah fungsi yang harus dilakukan dalam bidang
manajemen.
Ada
beberapa macam pencapat dari pada ahli manajemen tentang fungsi manajemen atara
lain sebagai berikut :
Menurut
Henry Puyol (1997: 9) fungsi manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Commanding (pemberian perintah), Coordinating
(Pengkoodinasian), Controlling (pengawasan).
Sedangkan
menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel (1997: 99) fungsi manajemen yaitu a.
Planning (perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Staffing
(Pengisian jabatan), d. Directing (pengarahan), e. Controlling (pengawasan).
Adapun
menurut G.R Terry (1997: 99) Fungsi manajemen yaitu : a. Planning
(perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Actuating (penggerakan), d.
Coordinating (pengkoordinasian), e. Controlling (pengawasan).
Berdasarkan
beberapa pendapat yang dikemukan para ahli manajemen tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada lima fungsi manajemen sebagai berikut :
- Perencanaan
Perencanaan merupakan pemikiran awal tentang langkah-langkah yang akan dilakukan agar mencapai perusahaan-perusahaan. Rencana-rencana ini dibutuhkan untuk memberikan dasar kepada perusahaan tentang tujuan-tujuan dan menetapkan prosedur yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. - Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk dapat menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi . perusahaan agar mereka dapat bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan - Pengisian Jabatan
Pengisian jabatan (staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi pada karyawan di lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. - Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan pengarahan, bimbingan dan perintah kepada bawahan (karyawan) untuk melakukan pekerjaan seperti yang dikehendaki. - Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan menemukan dan menerapkan cara / peralatan guna mengetahui bahwa rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
Keterampilan manajer

Gambar
ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an
mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:
- Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. - Keterampilan berhubungan dengan
orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. - Keterampilan teknis (technical
skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin
menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
- Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. - Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Daftar
Pustaka
Link :
(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tingkatan+dan+fungsi+manajemen&sourc
Evolusi Teori Manajemen
Teori Manajeman Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang
mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an
sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor
produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan
kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang
Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang
manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses
kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena
pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar
para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen.
Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu
yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya
waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan
spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan
dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus
dalam tugasnya.
4. Adanya
perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles
Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para
pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian
keuntungan.
Teori
Manajemen Perilaku
Pencitraan Pribadi
Berbicara pencitraan tak lepas dari
preposisi seseorang atau organisasi terhadap citranya dimata public sehingga
melahirkan sebuah respon positif. Begitu juga akselerasi public terhadap
pribadi selalu dapat dilihat dari sejauhmana menampilkan kesan positif yang
bisa membangun tingkat kepercayaan terhadap pigur pribadi atau branch image
sebuah organisasi.
Masalahnya sering kali terjadi
kalau citra membangkitkan kepura-puraan kita terhadap public. Sehingga seolah
anda melakukan sesuatu bukan diri kita tapi polesan lipstick. Apa yang kita lakukan
hampir sama dengan apa yang kita pikirkan. Anda akan terlihat percaya diri
ketika anda berpikir bahwa diri anda pantas untuk memiliki citra anda sehingga
ketika anda masuk kesebuah butik atau restoran anda pikirkan tentang jenis
pelayanan yang anda terima, cara orang lain menatap anda dengan respect dan
segalanya Nampak tepat pada tempatnya bagi anda.
Itulah pemposisian citra anda
terlihat akan kuat tapi tidak mencerminkan kearoganan dan kemunafikan
didalamnya tapi didalam ada ketulusan hati untuk berprilaku sehingga semua
orang akan menangkap citra anda secara positif karena memang anda pantas
mendapatkan repect tersebut.
Teori
Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Riset operasi merupakan suatu
metode ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan
hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk
keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah
baru untuk analisis kuantitatif.
Riset operasi tidak hanya
merupakan pengambilan keputusan model untuk memecahkan masalah, tetapi juga
memberikan sumbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajer pada tingkat
bawah, menengah, dan atas. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset operasi
dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.
Evolusi
Teori Manajemen
Perkembangan
teori manajemen untuk masa dating adalah :
a. Dominan
Salah
satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna
b. Divergence
Setiap
aliran melalui jalur sendiri
c. Convergence
Aliran-aliran
dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur
d. Sintesa
Masing-masing
aliran berintegrasi
e. Proliferation
Adanya
kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi
Aliran
teori manajemen dapat dibedakan menjadi 6 yaitu :
Aliran
akuntasi manajerial
a. Aliran ekonomi manajerial
b. Aliran thesis organisasi
c. Aliran hubungan manusiawi dan
prilaku manusia
d. Aliran kuantitatif (Matematik
dan statistic)
e. Aliran teknis industri
Pemikiran
aliran manajemen terbagi 6 yaitu :
a. aliran operasional dan proses
manajemen
b. aliran empiric atau kasus
c. aliran prilaku manusia
d. aliran system social
e. aliran teori keputusan
f. aliran matematik
Daftar Pustaka
Link : (http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori+kuantitatif%28riset+operasi+dan+ilmu+manajemen%29&source=web&cd=9&ved=0CE4QFjAI&url=http%3A%2F%2Fjuliadi.wikispaces.com%2Ffile%2Fview%2FPERTEMUAN%2BI%2B%2526%2BII.doc&ei=2gjNToayONCziQfon5TIDg&usg=AFQjCNGio4DRonZjcnfaBi8ds56MG2rv7w&cad=rja)
Mengenai Saya |
||
manajemen dan Lingkungan Eksternal
Definisi Lingkungan
Merupakan atas
unsur-unsur diluar organisasi yang sebagian besar tak dapay dikendalikan dan berpengaruh
dalam pembuatan keputusan seorang manajer
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan
External Mikro
Hubungannya : Lingkungan yang paling dekat dengan organisasi dan
berpengaruh secara langsung ke dalam suatu organisasi
Supplier
è Penyediaan
Competitor
è Saingan
Custumer
è Langganan
·
Lembaga
Pemerintah
Akan memberikan pengaruh secara langsung ke dalam organisasi
·
Lembaga
Keuangan
Merupakan
suatu Fatner dalam suatu perusahaan yang merupakan suatu sumber dana perusahaan
Lingkungan
Ekternal Makro
Memberi pengaruh secara tidak langsung kepada suatu organisasi
- Teknologi
Sangat
berpengaruh kepada perkembangan teknologi cepat berkembang
- Ekonomi
Dimana
ekonomi ini akan membawa pengaruh pada suatu organisasi
- Sosial Budaya
Dimana social
budaya ini akan membawa pengaruh di dalam suatu organisasi
Misal :
-
Agama
-
Tradisi
-
Peraturan
-
Adat-istiadat
dll
- Politik dan Hukum
Dimana
politik dan hokum ini dapat merupakan ancaman dan juga dapat berupa peluang
yang dapat memberikan kemudahan dalam pengurusan prosedur-prosedur tertentu.
Tanggung Jawab Sosial Manajer
Artinya : bahwa
managemen haris memperhatikan danpak social ekonomi dalam pembuatan suatu
keputusan
Tanggung jawab
manager ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan seorang manager
karena aspek ini merupakan syarat utama berhasilnya suatu perumusan untuk
jangka panjang. Dengan demikian manager harus dituntut mengimplementasikan
etika perusahaan (The Etic of Managers)
Terutama
hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga pendidikan,
perusahaan lain, supplier, pemerintah dan masyarakat umum.
Etika pembinaan
merupakan kewajiban seorang kepada masyarakat bagaimanapun juga etika seorang
manager akan sangat mempengaruhi keputusan dan kegiatan organisasi tentunya,
etika seorang manager harus berdasarkan kepada nilai atau sekandal moral yang
dianggap baik dalam lingkungan suatu masyarakat.
Ada 5 (lima)
faktor yang mempengaruhi keputusan pada masalah etika
1.
Hukum, Menurut hukum yang berlaku
2.
Peraturan Pemerintah
3. Kode Etik industri dan perusahaan
4.
Tekanan-tekanan sosial
5. Tegangan antara standar perorangan dengan organisasi
Pengertian Perencanaan
Dalam
proses manajemen, yang menjadi titik awalnya adalah perencanaan. Jadi
perencanaan sebagai awal kita melakukan proses manajemen sebelum kita melakukan
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.
Menurut
George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating
of fact and the making and using of assumption regarding the future in the
visualization and formulating of proposed activities believed necessary to
achieve desired result”.
Dalam
pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
- Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
- Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
- Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
Pada
intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya
ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu
yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan
rencana kegiatan tertentu.
Empat Tahap Dasar Perencanaan
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4
tahapan berikut ini.
Ø Tahap 1 :
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan
dimulai dengankeputusan-keputusan tentang
keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan
yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.
Ø Tahap 2 :
Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang
hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian
tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang
akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat
dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua
inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.
Ø Tahap 3 :
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan
perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian
esensi dari proses perencanaan.
Ø Tahap 4 :
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi
pengembangaan berbagaialternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling
memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
Perencanaan
Operasional
Perencanaan
operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus yang lebih
sempit, jangka waktu yang lebih pendek (kurang dari 1 tahun) dan melibatkan
manajemen tingkat bawah.
Perencanaan
Strategis
Perencanaan
strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun) untuk mencapai
tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan.
Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang menggambarkan
alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak.
Faktor
Waktu dan Perencanaan
Perencanaan
merupakan salah satu fungsi dari manajemen atau pengelolaan termasuk
pengelolaan komunikasi, baik ditinjau dari segi proses, bentuk maupun
komponen-komponen atau unsur-unsur.
Dari
sudut proses, pengelolaan mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara
lengkap maupun secara sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri
dari penelitian pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian;
pelaksanaan/ pengkomunikasian; monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara
singkat unsur tersebut dikenal dengan POAC (Planning Organizing, Actuating dan
Controlling). Setiap unsur harus mampu didefinisikan baik secara logis maupun
akademis. Dari masing-masing definisi setiap unsur/komponen tidak boleh tumpang
tindih. Proses pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk proses
komunikasi.
Dari
sudut objek, perencanaan memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu
man, money, material, dan method untuk mencapai tujuan.
Di samping
faktor proses dan objek juga harus diperhatikan komponen-komponen dalam proses
komunikasi, seperti komunikator, pesan, media, komunikan, efek, feed back,
tujuan, dan lingkungan yang turut mempengaruhinya.
Konsep
Dasar Perencanaan terutama yang menyangkut pengertian merupakan langkah yang
strategis di dalam menguasai konsep-konsep serta indikator-indikator dari
perencanaan itu sendiri.
Perencanaan
merupakan proses karya yang berkesinambungan sampai pada tahap pelaksanaan dan
bahkan sampai pada tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha
mengorganisasikan sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material,
dana dalam proses pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah
kedua dalam pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik
dari hasil penelitian maupun dari pengumpulan data yang sederhana.
Kurangnya
berfikir strategis dan tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan komunikasi
akan menimbulkan kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam perencanaan,
sering berkaitan dengan istilah goal dan objective di samping meliputi
pendekatan-pendekatan dan strategi yang harus diadakan.
Proses
perencanaan melibatkan berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz adalah
menentukan tujuan, menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki
berbagai kemungkinan rangkaian tindakan yang diambil.
Dalam
penilaian tiap-tiap kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan untung
rugi serta faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Harus disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak
pasti dan berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat
sulit untuk dilakukan.
Adapun
unsur-unsur perencanaan adalah sebagai berikut:
- Tujuan.
- Policy.
- Prosedur.
- Progress (kemajuan).
- Program.
Fungsi
dan manfaat perencanaan dalam dunia modern semakin mendapat tempat yang paling
penting karena di samping nilai manfaat juga fungsinya pun semakin dirasakan.
Manfaat dan fungsi perencanaan dapat disimpulkan, sebagai berikut:
- Perencanaan itu penting karena di dalamnya memuat garis-garis tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek serta digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan tersebut.
- Perencanaan berfungsi sebagai petunjuk (guide) bagi semua anggota organisasi.
- Perencanaan merupakan proses yang terus-menerus.
- Perencanaan berfungsi sebagai alat pengendali.
- Perencanaan yang baik menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.
Faktor
waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal yaitu
:
1.
Waktu sangat diperlukan untuk
melaksanaakan perencanaan efektif
2.
Waktu sering di perlukan setiap
langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan
alternatif-alternatif,karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan
memperhitungkan semua kemungkinan.
3.
Jumlah waktu yang akan dicakup dalam
rencan harus dipertimbangkan.
Factor
waktu lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering
rencana-rencana harus ditinjau kembali dan diperbaiki..ini tergantung sumber
daya yang tersedia dan drajat ketetapan perencanaan manajemen.
Waktu
perkiraan akan menjadi masukan penting sebagai teknik lainnya digunakan untuk
mengatur struktur dan semua proyek. Menggunakan teknik estimasi waktu yang baik
dapat mengurangi proyek-proyek besar ke sejumlah proyek-proyek kecil.
Daftar
Pustaka :
Penetapan Tujuan
Misi
Dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan
tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi
adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan
Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan
organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang
lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan
organisasi sebagai :
- Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
- Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
2 unsur penting tujuan adalah :
- Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
- Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir /
tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat
berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang
lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki
tujuan.
Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman
Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang.
Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa
yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber
Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber
daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar
Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan
memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi)
organisasi
4. Standar
Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam
kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5. Dasar
Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan
organisasi
Management by Objective (MBO)
Management by Objective ( MBO )
digagas pertama kali oleh Peter F.Drucker yang merupakan profesor, praktisi
konsultan manajemen dari Claremont Graduate University atau sekarang dikenal
dengan nama Peter F.Drucker and Masatoshi Uto Graduate School of Management.
MBO digagas pada tahun 1954, dengan
tujuan agar para perusahaan dapat berjalan baik harus menetapkan sasaran yang
jelas dan secara terpadu agar goal atau tujuan dapat tercapai secara efektif.
MBO mendorong setiap tingkatan
manajemen berkomitmen untuk partisipasi dalam mencapai rencana yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan MBO ini harus ada kesepakatan
antara karyawan dan pimpinan, agar mereka melaksanakan dan memiliki komitmen
yang sama, yaitu :
·
Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan.
·
Perencanaan yang akan dilakukan setiap divisi, untuk mendukung tujuan
bersama.
·
Standard pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan.
·
Prosedur untuk mengevaluasi keberhsilan pencapaian tujuan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam
MBO, dibutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak internal di perusahaan.
Pimpinan dan karyawan di dalam
perusahaan harus memiliki kesepakatan untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik,
dimana dicapai melalui proses perencanaan dan implementasi, serta melalui
pengawasan bersama dan terintegrasi.
Untuk pelaksanaan MBO, maka di
butuhkan tahapan-tahapan sebagai berikut :
·
Tahap Persiapan, dimana menyiapkan dokumen-dokumen serta data-data yang
diperlukan.
·
Tahap Penyusunan, dimana menjabarkan tugas pokok dan fungsi-fungsi
setiap bagian dalam organisasi, agar seluruhnya terintegrasi mencapai visi dan
misi yang dicanangkan oleh perusahaan. Merumuskan keadaan sekarang untuk
membantu identifikasi dan antisipasi masalah atau hambatan serta
kemudahan-kemudahan.
·
Tahap Pelaksanaan, dimana pelaksanaan seluruh kegiatan dan fungsi
manajemen secara menyeluruh seperti pengorganisasian, pengarahan, pemberian
semangat dan motivasi, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
·
Tahap Pengendalian, Monitor, Evaluasi dan Penyesuaian, dimana bertujuan
tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam rencana stratejik ( Renstra
) melalui kegiatan keseluruhan dalam perusahaan.
Penilaian Kinerja diukur dengan :
Efesiensi, Efektivitas, Kemanfaatan program dan keberlanjutan program/kegiatan.
Evaluasi dilaksanakan terahadap HASIL (OUTCOMES) PROGRAM yang berupa DAMPAK DAN
MANFAAT.
Dalam penyusunan rencana, maka
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
·
Apa yang akan di kerjakan ? ( What ), tindakan-tindakan apa yang akan
dilakukan agar tercapainya sasaran.
·
Dimana kegiatan akan dilakukan ? ( Where ), perlu dipertimbangkan tempat
pelaksanaan kegiatan yang dapat mendukung kegiatan perencanaan tersebut.
·
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakannya ? ( When ), dimana
kemampuan untuk mengatur, memilih dan memanfaatkan waktu yang tepat untuk
melaksanakan rencana dan eksekusi rencana tersebut.
·
Bagaimana, rencana tersebut dilaksanakan ? ( How ), dengan metoda apa
pelaksanaan rencana ini akan di eksekusi.
·
Siapa yang menjadi sasaran ? ( Who ), menentukan siapa sasaran dan siapa
orang yang berkompeten untuk melaksanakan rencana tersebut.
·
Mengapa ini dilakukan ? ( Why ), merupakan jawaban dari seluruh
pertanyaan What, Where, When, How dan Who. Berusaha melihat, apakah
rencana-rencana tersbut apakah memiliki kelemahan.
Daftar Pustaka
